Psikologi Pikiran Bawah Sadar: 3 Tingkatan Kesadaran

1 komentar
alam bawah sadar

Otak Manusia salah satu organ terbesar dan paling kompleks dalam tubuh manusia. Mampu secara konstan mengambil informasi & membuat keputusan semuanya pada saat yang bersamaan. 

Pikiran Sadar berisi semua pikiran, perasaan, dan ingatan yang kita akui pada saat ini. Pikiran bawah sadar ditempatkan di bawah tingkat kesadaran, bekerja sebagai mesin pemrosesan informasi.

Terdiri dari proses mental yang lebih dalam seperti pikiran yang tidak dapat diterima , perasaan sakit, kecemasan, dan juga motif seperti perasaan benci terhadap seseorang daningatan tentang pelecehan masa kecil pada dasarnya merupakan sumber ingatan yang tersimpan Tapi apa yang membuat Pikiran bawah sadar begitu unik?

Psikoanalis terkenal Sigmund Freud (6 Mei 1856 23 September 1939) seorang ahli saraf Austria mempresentasikan 'Freud's Iceberg Theory' menggunakan gunung es sebagai metafora yang berguna untuk memisahkan '3 tingkat kesadaran ini, yaitu prasadar, sadar, dan tidak sadar. 

Pikiran Bawah sadar/prasadar 

Bagian dari Pikiran di mana Setiap pengalaman yang pernah Anda alami, setiap pikiran, setiap kesan hidup di dalamnya dan memengaruhi pola pikir dan perilaku kita.

Pikiran Sadar

Ini mencakup apa yang kita pikirkan saat ini, seperti menonton video ini, musik yang Anda dengarkan, percakapan yang Anda lakukan. Jika kita menyadarinya, maka itu ada di dalam pikiran sadar.Tingkat kesadaran terakhir dikenal sebagai ketidaksadaran. 

Pikiran Tidak Sadar 

Pikiran, ingatan, dan keinginan primitif/instinktual yang terkubur jauh di dalam diri kita, jauh di bawah kesadaran kita. Meskipun kita tidak menyadari keberadaan mereka, mereka masih sangat mempengaruhi perilaku kita. 

Teori Gunung Es

Di sini Freud membandingkan ketiga tingkat kesadaran ini dengan gunung es. 

Puncak gunung es yang dapat Anda lihat diatas air mewakili Pikiran sadar bagian dari diri kita yang kita ungkapkan kepada orang lain. 

Bagian dari gunung es yang terendam di bawah air, tetapi masih terlihat, adalah alam bawah sadar/bawah sadar. 

Dan bagian terbesar dan paling berpengaruh yang tidak terlihat di bawah garis air mewakili ketidaksadaran.

Ini berarti sebagian besar diri kita tenggelam sangat dalam yang tidak dapat dilihat siapa pun. 

Kami mengumpulkan banyak perasaan tertekan, kenangan tersembunyi, dan pengalaman yang membentuk keyakinan, ketakutan, dan rasa tidak aman yang kami bawa hari ini sepanjang masa kecil kami.

Asosiasi Bebas

Namun, kita tidak dapat mengingat sebagian besar kenangan ini. tetapi mereka masih dimediasi oleh bagian bawah sadar dari Pikiran yang mendorong perilaku kita.

Yang berpotensi menimbulkan banyak masalah,antara lain:

  •  Kemarahan
  •  Perilaku kompulsif 
  • Interaksi sosial yang sulit
  • Distress 
  • Masalah hubungan 

Jadi apa Solusinya? 

Freud percaya bahwa membawa ketidaksadaran ke dalam kesadaran sangat penting untuk menghilangkan tekanan psikologis.

Melalui penggunaan teknik yang disebut asosiasi bebas. Dia meminta pasien untuk santai dan mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran tanpa mempertimbangkan betapa sepele, tidak relevan, atau memalukannya.

Dengan menelusuri aliran pemikiran ini, Freud percaya dia bisa mengungkap isi pikiran bawah sadar. 

Freud juga menyarankan Evaluasi mimpi. Bahwa mimpi adalah rute lain menuju alam bawah sadar. Karena dorongan bawah sadar ini tidak dapat diekspresikan dalam kehidupan nyata, ia percaya bahwa dorongan tersebut menemukan ekspresi dalam mimpi.

Kesimpulan

Hal itu juga alasan kita melihat mimpi yang tidak masuk akal bagi kita. Ketika kita bangun untuk mencoba mengungkap makna mimpi yang tersembunyi dan tidak disadari. Lagi pula, sulit untuk menyingkirkan masalah kecuali Anda tahu mengapa Anda memilikinya. 

Kebanyakan Terapis bertujuan untuk membawa pikiran bawah sadar ke kesadaran sadar Yang membantu orang untuk menyadari alasan yang lebih dalam untuk perilaku dan perasaan mereka untuk memungkinkan perubahan ke cara yang lebih memuaskan. 

Saya harap tulisan ini bermanfaat dan Sampai jumpa minggu depan dengan tulisan serupa!.

Sumber

  1. Fillamenta, N.2015.Psikologi Kesehatan: Sebuah Pengantar.Palembang:Sapu Lidi
  2. Fillamenta, N.2019.Psikologi Komunikasi.Palembang:Sapu Lidi
Fillamenta
Saya adalah seorang Penulis, Musik Terapis, Music Arranger dan Pemain Violin. Mengajar Kursus violin secara daring atau online dan meng-aransemen beberapa orkestra, bigband dan band. Bersama tim saya juga aktif meneliti yang berhubungan dengan musik dan psikologi

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar